Friday 15 February 2013

Anakku terlambat Bicara

Jumat, 15 Februari 2013

Buku Kesulitan Bicara dan Berbahasa pada Anak

Kesulitan Bicara dan Berbahasa Pada Anak
Tidak ada diagnosis pasti mengapa anak terlambat bicara. Menurut Stephen Pinker, berbicara dan berbahasa seharusnya instingtif: anak tidak perlu diajari bicara, dia akan berbicara bahasa-di mana ia tinggal dan mendengar. Otak berperan penting sebagai “dalang” atau “dirigen” yang memberi instruksi organ wicara. berujar dan berbahasa. Dengan demikian, gangguan neurobiologis otak dapat mengganggu kelancaran bicara dan berbahasa, utamanya pada anak. Bidang neurobiologis ini masih relatif baru, menyebabkan orang tua dengan anak kesulitan “bicara dan berbahasa” kesulitan mendapat diagnosis pasti. Kesimpulan pemeriksaan berbeda satu dengan yang lain: mulai dari normal—tidak ada disorder, gangguan oral mptor, disintegrasi sensori, spektrumautistik, Attention Deficit Disorder, Pure Disphatic Development,dan Central Auditory Processing Disorder.Pemeriksaan dokter anak biasanya adalah pemeriksaan kelengkapan imunisasi, tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala anak; jarang memerhatikan apakah pencapaian kemampuan bicara dan berbahasa anak normal pada usianya. Studi kasus anak kesulitan bicara pada usia 18 bulan mengalami regresi/kemunduran pengucapan kata makin sedikit, serta berbagai faktor yang berhubungan dengan penyebab keterlambatan bicara; perkembangan bicara yang normal pada anak usia 18 bulan hingga 7 tahun; gangguan perkembangan bicara dan kondisi yang menyertai, dan orang tua perlu konsultasi pada ahli; mekanisme speech therapy dan contoh program occupational therapy, physiotherapy,dan art therapy,serta membahas peran otak dalam bicara dan berbahasa.

 Anakku Terlambat Bicara

Buku ini lahir dari kisah hidup yang penuh airmata, kasih sayang dan harapan; dari seseorang yang harus menghadapi kenyataan bahwa anaknya berkembang dengan cara yang berbeda. Dalam ketabahannya, penulis justru menemukan pencerahan. dibalik sesuatu yang buruk selalu ada kebaikan, dan vice versa. Di balik "ketidaknormalan" itu, sering kali ada potensi yang luar biasa yang harus terus digali dan diasah.
Melalui buku ini Anda akan belajar banyak mengenai anak-anak Anda. Dengan dorongan,pujian, kasih sayang, dan toleransi, anak yang seperti "kekurangan" ini ternyata menyimpan bakat luar biasa.

Masalah keterlambatan bicara pada anak telah menjdi momok bagi para orangtua. Hal ini dikarenakan banyaknya kasus “autism” dengan keterlambatan bicara, disebut sebagai salah satu gejalanya. Berbagai isu menyebutkan bahwa vaksinasi, keracunan merkuri, alergi makanan terutama terigu yang mengandung gluten, serta susu sebagai penyebab anak mengidap autis; walaupun isu tersebut tidak didasarkan pada bukti ilmiah yang benar.


Pendidikan Anakku Terlambat Bicara


Buku ini merupakan kelanjutan dari buku terkenal : Anakku Terlambat Bicara (Prenada Media, 2007), yang memuat tentang “Anak berbakat dengan disinkronitas perkembangan: memahami dan mengasuhnya, membedakannya dengan autism, ADHD, dan permasalahan gangguan belajar.” Mengingat luar biasa sambutan atas buku ini serta banyaknya permintaan untuk meneruskan berbagi pengalaman. Buku ini hadir ke hadapan pembaca, berkisah tentang bagaimana mendampingi pendidikan anak yang terlambat bicara, namun mempunyai kecerdasan yang luar biasa. Bukan hanya pengalaman bicara, melainkan juga berkisah tentang pengalaman pribadi bersama orangtua lyang lain, yang mempunyai masalah yang sama.
Banyak pengalaman dan pengentahuan dari berbagai masalah dihadapi penulis setiap hari. Antara keputusasaan, kekhawatiran, dan kegetiran; semua ini tidak menjadikan penulis lari dari permasalahan yang dihadapi anak, tetapi justru lebih giat mengungkap permasalahan yang dihadapi. Suatu kebahagiaan apabila segala upaya yang dilakukan membuahkan hasil positif.
Buku ini hadir untuk berbagi pengalaman dengan semua orang terutama para orangtua dan guru dalam menghadapi, mendampingi, dan mendidik anak yang terlambat bicara. Ada tiga permasalahan utama: (1) keterlambatan bicara; (2) anak gifted- anak mengalami keterlambatan bicara; (3) permasalahan dalam menempuh pendidikan anak yang terlambat bicara.